Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan Kematian Dini

Purityfic Vitamin - Vitamin D dikenal sebagai "vitamin sinar matahari" karena kita mendapatkannya dari paparan sinar matahari.

Meskipun vitamin ini tersedia secara alami dan berlimpah, satu dari dua orang dewasa di Indonesia masih mengalami kekurangan vitamin D, baik yang ringan, sedang, atau parah.

Penelitian terbaru dari Universitas Australia Selatan memberikan bukti kuat bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko kematian dini. Hal ini memastikan seruan agar orang-orang mereka memiliki kadar vitamin D yang sehat.

Diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine , studi ini menunjukkan bahwa semakin parah kekurangan vitamin D, semakin tinggi risiko kematian. Vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan umum serta memperkuat tulang dan otot.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Josh Sutherland dari UniSA menunjukkan hubungan signifikan antara kekurangan vitamin D dan risiko kematian dini, termasuk kematian akibat penyakit pernapasan.

Meskipun Australia memiliki tingkat kekurangan vitamin D yang lebih rendah dibandingkan banyak negara lain, masalah ini tetap relevan, terutama di kalangan orang tua dan individu yang tidak cukup terpapar sinar matahari atau asupan makanan yang kaya vitamin D.

Studi ini, yang menganalisis data dari lebih dari 300,000 rekaman UK Biobank, menggunakan metode randomisasi Mendelian untuk lebih memahami hubungan antara vitamin D dan mortalitas. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin rendah kadar vitamin D, semakin tinggi pula risiko kematian, khususnya pada mereka dengan defisiensi berat.

Sutherland dan tekanannya bahwa kekurangan vitamin D harus diperhatikan sejak dini, bukan hanya saat masalah kesehatan serius sudah muncul. Menurut mereka, pencegahan lebih baik daripada pengobatan, yang berarti pentingnya intervensi kesehatan masyarakat untuk menjaga kadar vitamin D yang cukup.

Profesor Elina Hyppönen, dari UniSA, juga menggarisbawahi perlunya strategi kesehatan masyarakat yang efektif untuk mencapai kadar vitamin D yang optimal. Ia menyarankan bahwa upaya-upaya ini tidak hanya akan mengurangi risiko kematian dini tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, terutama bagi populasi yang rentan dan usia lanjut.

Dengan kata lain, penelitian ini memperkuat argumen bahwa kebijakan kesehatan harus lebih fokus pada pencegahan kekurangan vitamin D untuk menghindari konsekuensi fatal yang mungkin terjadi, dan menekankan pentingnya peran vitamin D dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

You might also like