Supaya Nggak Gampang Drop, Ini Vitamin untuk Orang Tua
Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh semakin melambat dan penyerapan nutrisi ikut menurun. Di masa ini, vitamin untuk orang tua berperan penting untuk menjaga daya tahan, menjaga energi, dan membantu tubuh tetap fokus dan aktif.
Apalagi jika aktivitas harian tetap tinggi, tubuh butuh dukungan ekstra dari dalam. Artikel ini akan membahas jenis vitamin yang dibutuhkan lansia dan manfaatnya untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Kenapa Orang Tua Butuh Asupan Vitamin Tambahan?
Memasuki usia 50 tahun ke atas, tubuh secara alami mengalami penurunan fungsi, termasuk kemampuan menyerap nutrisi dari makanan. Organ penting seperti hati dan ginjal juga tidak lagi seefisien dulu dalam memproses vitamin. Hal ini membuat kebutuhan vitamin pada orang tua cenderung lebih tinggi dibanding usia produktif.
Selain itu, lansia umumnya lebih sedikit terpapar sinar matahari karena sering beraktivitas di dalam ruangan dan mengenakan pakaian tertutup saat keluar rumah. Padahal, sinar matahari dibutuhkan untuk produksi vitamin D secara alami. Kulit yang menua juga semakin kurang efektif dalam menyerap sinar matahari untuk diubah menjadi vitamin aktif.
Vitamin D membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan yang bisa lebih serius bagi lansia, serta berperan penting dalam kesehatan tulang, fungsi metabolisme, dan bahkan kesehatan otak. Dengan segala tantangan tersebut, mengonsumsi vitamin secara rutin bisa menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas hidup di usia lanjut.
Vitamin Terbaik untuk Orang Tua agar Tetap Sehat dan Aktif

Sumber: Freepik
Menjaga kesehatan tubuh di usia lanjut membutuhkan perhatian ekstra, termasuk dalam mencukupi kebutuhan vitamin harian. Berikut ini beberapa jenis vitamin yang direkomendasikan untuk orang tua agar tetap sehat dan aktif:
1. Vitamin D
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, menjaga kekuatan tulang, memperkuat sistem imun, dan mendukung fungsi metabolisme.
- Sumber makanan: Ikan berlemak seperti salmon dan tuna, sarden kalengan, kuning telur, susu sapi dan produk nabati yang telah difortifikasi.
- Kebutuhan harian: 600 IU untuk usia 51–70 tahun, dan 800 IU untuk usia 71 tahun ke atas (NIH).
- Yang perlu Anda tahu: Produksi vitamin D alami dari sinar matahari menurun seiring usia, terutama karena lansia lebih jarang terpapar sinar langsung dan kulit mereka lebih sulit mengubahnya menjadi vitamin aktif. Suplemen bisa membantu mengisi kekurangan ini.
- Amankah dikonsumsi berlebih? Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan mual, nyeri tulang, dan gangguan ginjal. Batas maksimal yang dianjurkan adalah 4.000 IU per hari.
2. Vitamin B12
Vitamin B12 berfungsi menjaga kesehatan sistem saraf, membantu pembentukan sel darah merah, serta mendukung sintesis DNA.
- Sumber makanan: Hati sapi, ikan makarel, sarden, telur, daging merah, serta sereal yang telah difortifikasi.
- Kebutuhan harian: 2,4 mcg per hari untuk dewasa.
- Yang perlu Anda tahu: Penyerapan B12 menurun drastis pada usia 60 tahun ke atas. Hasil studi dari Annals of Neurology menunjukkan bahwa lansia dengan kadar B12 rendah mengalami kerusakan pada white matter otak yang berperan dalam komunikasi antarbagian otak.
- Amankah dikonsumsi berlebih? Belum ditemukan efek samping signifikan pada konsumsi tinggi, namun tetap disarankan berkonsultasi dengan tenaga medis.
3. Vitamin C (Asam Askorbat)
Vitamin C berperan penting dalam memperkuat imun, menjaga kesehatan mata, mempercepat penyembuhan luka, dan menurunkan risiko beberapa jenis kanker.
- Sumber makanan: Jeruk, tomat, kentang, paprika, brokoli, stroberi, dan brussels sprouts.
- Kebutuhan harian: Pria lansia 90 mg/hari, wanita lansia 75 mg/hari.
- Yang perlu Anda tahu: Perokok aktif atau pasif butuh tambahan 35 mg per hari. Risiko defisiensi meningkat pada mereka dengan gizi buruk, gangguan ginjal, atau penyakit usus. Vitamin C juga bisa berinteraksi dengan terapi kanker seperti kemoterapi dan radiasi, jadi penting untuk konsultasi terlebih dulu.
- Amankah dikonsumsi berlebih? Dosis di atas 2.000 mg per hari dapat menyebabkan mual, diare, dan kram perut.
4. Vitamin E
Vitamin E bertindak sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan, memperkuat sistem imun, dan menurunkan risiko pembekuan darah.
- Sumber makanan: Kacang almond, biji bunga matahari, minyak nabati, sayuran hijau, dan sereal fortifikasi.
- Kebutuhan harian: 15 mg untuk pria dan wanita lansia.
- Yang perlu Anda tahu: Vitamin E bisa berinteraksi dengan obat pengencer darah dan statin kolesterol. Bagi yang sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi, konsultasi sebelum konsumsi sangat dianjurkan.
- Amankah dikonsumsi berlebih? Dosis di atas 1.000 mg/hari berisiko menyebabkan perdarahan abnormal.
5. Vitamin A
Vitamin A penting untuk menjaga penglihatan dan menurunkan risiko degenerasi makula, penyebab utama gangguan penglihatan pada lansia.
- Sumber makanan: Hati, salmon, telur, susu, wortel, bayam, ubi, mangga, aprikot.
- Kebutuhan harian: Pria lansia 900 mcg, wanita lansia 700 mcg.
- Yang perlu Anda tahu: Lansia dengan gangguan penyerapan seperti kolitis ulseratif, Crohn, atau fibrosis kistik lebih berisiko mengalami kekurangan vitamin A.
- Amankah dikonsumsi berlebih? Dosis tinggi dapat tersimpan di organ hati dan menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, hingga kerusakan hati. Batas atas: 3.000 mcg per hari.
6. Kalsium
Kalsium penting untuk kekuatan tulang dan gigi, serta mendukung fungsi saraf, hormon, dan pembuluh darah.
- Sumber makanan: Susu dan produk olahannya, ikan sarden, kale, brokoli, bayam, jus dan sereal yang difortifikasi.
- Kebutuhan harian: Pria 51–70 tahun: 1.000 mg, pria 71+: 1.200 mg, wanita 51+: 1.200 mg.
- Yang perlu Anda tahu: Wanita pascamenopause memiliki risiko tertinggi terhadap osteoporosis karena turunnya hormon estrogen yang memengaruhi kepadatan tulang. Karena itu, asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang mereka
- Amankah dikonsumsi berlebih? Batas maksimum: 2.000 mg per hari. Asupan berlebih bisa memicu batu ginjal dan masalah jantung.
7. Zinc (Seng)
Zinc mendukung daya tahan tubuh, penyembuhan luka, fungsi kognitif, serta kesehatan mata.
- Sumber makanan: Daging merah, ikan, seafood, telur, produk susu.
- Kebutuhan harian: Pria lansia 11 mg, wanita lansia 8 mg.
- Yang perlu Anda tahu: Vegetarian, peminum alkohol, dan pasien IBD atau pasca operasi bariatrik berisiko kekurangan zinc.
- Amankah dikonsumsi berlebih? Dosis >40 mg dari suplemen bisa menimbulkan mual, diare, pusing, serta menurunkan daya tahan tubuh.
8. Magnesium
Magnesium membantu fungsi otot dan saraf, serta mengatur tekanan darah dan kadar gula darah.
- Sumber makanan: Sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, buah, dan sereal fortifikasi.
- Kebutuhan harian: Pria lansia 420 mg, wanita lansia 320 mg.
- Yang perlu Anda tahu: Banyak orang tua kekurangan magnesium, terutama jika menderita diabetes tipe 2, konsumsi alkohol tinggi, atau gangguan usus.
- Amankah dikonsumsi berlebih? Aman dari makanan, tapi suplemen berlebih bisa memicu diare. Banyak obat pencahar juga mengandung magnesium.
Tips Memilih Suplemen Vitamin untuk Orang Tua
Sumber: Freepik
Memilih suplemen untuk orang tua tidak bisa disamakan dengan orang usia produktif. Lansia memiliki metabolisme yang lebih lambat, sering kali mengonsumsi obat rutin, dan berisiko kekurangan nutrisi tertentu. Oleh karena itu, pemilihan suplemen harus dilakukan secara cermat dan terarah:
- Kenali Kondisi Tubuh dan Kebutuhan Kesehatan
Setiap lansia memiliki kebutuhan yang berbeda, tergantung dari riwayat kesehatan, mobilitas, hingga keluhan sehari-hari. Misalnya, lansia yang jarang berjemur mungkin membutuhkan tambahan vitamin D, sedangkan yang mudah lelah bisa jadi kekurangan B12. Menyesuaikan suplemen dengan kondisi fisik membantu mencegah konsumsi yang tidak diperlukan.
- Perhatikan Komposisi dan Dosis pada Label Kemasan
Banyak lansia memiliki sensitivitas terhadap bahan tertentu atau sedang menjalani pengobatan jangka panjang. Pastikan produk suplemen tidak mengandung pemanis buatan, pewarna sintetis, atau zat aktif yang bisa berinteraksi dengan obat. Dosis harian juga harus sesuai dengan kebutuhan lansia, karena tubuh mereka cenderung lebih lambat dalam memproses zat tertentu.
- Pilih Produk yang Memiliki Izin Edar Resmi dan Bersertifikat Halal
Untuk memastikan keamanannya, pastikan suplemen yang dikonsumsi telah terdaftar di BPOM dan memiliki sertifikasi halal, terutama jika dikonsumsi secara rutin. Produk bersertifikasi memberikan jaminan kualitas serta proses produksi yang memenuhi standar kesehatan dan keamanan.
- Diskusikan dengan Tenaga Medis Sebelum Konsumsi Rutin
Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum memberikan suplemen pada orang tua, terutama jika mereka memiliki riwayat penyakit kronis seperti jantung, diabetes, atau hipertensi. Konsultasi ini penting agar suplemen yang dikonsumsi benar-benar sesuai dan tidak menimbulkan efek samping.
Jika Anda sedang mencari suplemen vitamin untuk orang tua yang aman, berkualitas, dan dirancang khusus untuk lansia, Purityfic Vitamin Australia bisa menjadi pilihan. Produk ini diformulasikan berdasarkan riset kesehatan lansia di Australia, dengan kandungan yang mendukung energi, sistem imun, serta fungsi jantung dan otak.
Dengan bahan alami dan sertifikasi halal, Purityfic berkomitmen mendukung kesehatan orang tua secara menyeluruh. Beberapa produk Purityfic yang bisa dipertimbangkan untuk orang tua Anda:
- Purityfic Immune BIO HSC 1000mg → untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh
- Purityfic Omega → untuk mendukung kesehatan jantung dan fungsi kognitif
Apa Saja Pola Hidup yang Mendukung Kinerja Vitamin?
Mengandalkan suplemen saja tidak cukup. Agar vitamin dapat bekerja optimal dalam tubuh, orang tua tetap perlu menjaga gaya hidup sehat yang konsisten. Pola hidup yang baik akan membantu penyerapan nutrisi dan menjaga fungsi tubuh tetap seimbang. Berikut beberapa kebiasaan yang bisa diterapkan:
- Konsumsi Makanan Sehat dan Seimbang
Penuhi kebutuhan nutrisi harian dengan mengutamakan makanan utuh seperti sayur, buah, biji-bijian, ikan, dan lemak sehat. Pola makan seperti diet Mediterania dinilai efektif mendukung penuaan sehat dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan diabetes.
- Cukup Tidur Sesuai Kebutuhan Tubuh
Tidur yang berkualitas membantu regenerasi sel dan menjaga imunitas. Lansia umumnya membutuhkan 7–8 jam tidur setiap malam. Jika mengalami gangguan tidur, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mencari solusi yang sesuai.
- Tetap Aktif Secara Fisik dan Mental
Aktivitas fisik teratur membantu menjaga kekuatan otot dan tulang, meningkatkan suasana hati, dan menjaga daya ingat. Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau senam lansia sangat dianjurkan untuk menjaga mobilitas dan kesehatan secara keseluruhan.
- Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan
Cek kesehatan secara berkala membantu mendeteksi masalah sejak dini. Jika memiliki kondisi khusus atau sedang mengonsumsi beberapa obat, Anda bisa berkonsultasi dengan geriatri, yaitu dokter spesialis lansia, untuk merancang rencana perawatan yang sesuai.
Vitamin akan bekerja lebih efektif jika disertai dengan pola hidup sehat. Suplemen bisa membantu, tetapi gaya hidup tetap menjadi fondasi utama untuk menjaga kualitas hidup di usia lanjut.
Baca juga: Mudahnya Terapkan Pola Makan Sehat Bergizi dan Seimbang dengan 10 Cara Ini
Hadiah Terbaik untuk Orang Tua adalah Tubuh Sehat

Menjaga kesehatan orang tua adalah tentang memberi mereka kesempatan untuk tetap aktif, nyaman, dan semangat menjalani hari. Ketika tubuh mereka bugar, daya tahan terjaga, dan fungsi organ berjalan optimal, momen bersama keluarga pun jadi lebih bermakna.
Kesehatan lansia adalah bentuk nyata dari perhatian dan kasih sayang. Dengan dukungan nutrisi dan gaya hidup yang tepat, mereka bisa menikmati hari tua dengan kualitas hidup yang baik.
Purityfic hadir sebagai partner dalam merawat kesehatan orang tua. Berbasis riset Australia dan menggunakan bahan alami bersertifikat halal, Purityfic menghadirkan suplemen yang diformulasikan khusus untuk kebutuhan lansia, dari daya tahan tubuh hingga fungsi jantung dan otak.
Berikan yang terbaik untuk ayah dan ibu Anda. Temukan pilihan lengkap suplemen halal untuk orang tua tercinta hanya dari Purityfic.
Pertanyaan Seputar Vitamin Untuk Orang Tua
- Apa saja vitamin yang dibutuhkan orang tua setiap hari?
Vitamin yang penting untuk orang tua antara lain vitamin D, B12, C, E, A, serta mineral seperti kalsium, zinc, dan magnesium. Semua ini membantu menjaga daya tahan tubuh, kekuatan tulang, serta fungsi jantung dan otak.
- Apakah lansia perlu mengonsumsi suplemen setiap hari?
Tergantung kondisi kesehatan dan pola makan. Jika lansia sulit mendapatkan nutrisi dari makanan atau mengalami penurunan penyerapan, suplemen harian bisa membantu menutup kebutuhan tersebut—dengan catatan tetap mengikuti anjuran tenaga medis.
- Vitamin apa yang baik untuk daya tahan tubuh orang tua?
Vitamin C, D, E, dan zinc termasuk yang paling banyak direkomendasikan untuk memperkuat sistem imun orang tua. Kandungan ini juga banyak ditemukan dalam vitamin untuk lansia yang dijual di apotek.
- Apakah vitamin untuk lansia berbeda dengan orang dewasa biasa?
Ya, kebutuhan lansia berbeda karena penyerapan nutrisi menurun, metabolisme melambat, dan risiko kekurangan nutrisi meningkat. Oleh karena itu, dosis dan jenis vitamin untuk orang tua umumnya disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan mereka.
- Apa vitamin yang bagus untuk ibu dan ayah yang mulai menua?
Vitamin D dan kalsium untuk menjaga tulang, vitamin B12 untuk energi dan sistem saraf, serta omega-3 untuk jantung dan otak. Produk seperti Purityfic Immune BIO HSC dan Purityfic Omega dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan tersebut secara seimbang.
